Kamis, 30 Desember 2010

Tolak Hasil Tes CPNS, FMPPD Gelar Aksi Unjuk Rasa

Dompu - Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Forum Mahasiswa dan Pemuda Peduli Dompu (FMPPD) rabu 29/12 menggelar aksi unjuk rasa menolak hasil tes CPNS kabupaten Dompu beberapa waktu lalu. Penolakan tersebut karena diduga terindikasi adanya permainan uang. aksi unjuk rasa berjalan dengan demai, massa aksi menuntut pada aparat penegak hukum untuk mengadili kepala Badan Kepegawain Daerah (BKD) Kabupaten Dompu.

Bergerak jalan kaki dari Masjid raya Dompu dengan di kawal oleh aparat kepolisian, para Demonstran menuju kantor Bupati. Massa aksi yang tergabung dari berbagai Desa dan kecamatan itu menggelar orasi di depan halaman kantor Bupati, “hasil penjaringan tes CPNSD sudah jauh dari harapan, dari hasil tes itu sendiri ada beberapa indikasi permainan yang dilakukan oleh oknum Badan Kepegawaian Daerah” ujar Adirman korlap aksi.

Mereka menilai bahwa pihak BKD telah mengabaikan kepentingan masyarakat umum demi kepentingan pribadi, dari hasil tes CPNS itu sendiri ujar Adirman, banyak kenjanggalan yang timbul yakni hasil yang di umumkan pada tanggal 20 desember lalu, yang lulus rata – rata orang berduit dan dari kalangan pejabat di pemerintahan, “hal ini membuktikan bahwa ada indikasi permaainan di dalam penjaringan CPNS di Dompu dan telah matinya nurani pemimpin terhadap rakyat kecil yang tidak memilki harta dan pengaruh dalam kepemerintahan. Pemerintahan yang profesional dalam mengambil kebjakan tidak pernah kami jumpai di Dompu” ujar Adirman

Selain itu orator lainya Dahlan yang juga ketua FMPPD meminta kepada Bupati dan para penegak Hukum yang ada, agar mengadili kepala Kepegawain daerah karena katanya, dari data yang ada,hasil dari penjaringan tes CPNS sangat kental sekali akan penyuapan, “kami harapkan pada masa kepemimpinan Drs. H. Bambang dan Ir. Syamsudin (Bang-syam) pemerintahan yang baru bersih dari segala bentuk Korupsi, termasuk pada penjaringan CPNS, sebagai langkah awal untuk itu semua segera adili kepala BKD” teriak Dahlan.

Selain itu lanjut Dahlan, kebijakan lain yang dinilainya membuat masyarakat bingung terkait penerimaan CPNS yakni adanya penambahan formasi untuk jabatan guru Matematika SMU dan SMK, padahal dalam formasi awal untuk guru matematika SMU itu hanya 2 orang diminta, namun yang dinyatakan lulus sebanyak 3 orang, begitu pula untuk guru SMK 2 yang di minta yang lulus sebanyak 4 orang, hal yang sama juga terjadi pada formasi jabatan penata laporan keuangan serta penyusun laporan dan Evaluasi, “selain itu masalah yang muncul dari pemerintahan yang lama dan belum mendapat penyelesaian dari pemerintahan yang baru yakni adanya SK guru bantu daerah yang dikeluarkan tidak secara profesional serta kasus CPNS 2009 dimana salah seorang CPNS yang sudah dinyatakan lulus akan tetapi tidak mendaapaatkan SK dengan alasan yang tidak masuk di akal. Ini semua menjadi polemik bagi masyarakat Dompu dan perlu ketegasan dari pemerintahan Bang-Syam dalam penyelesaian masalah tersebut” ujar Dahlan

Untuk itu lanjut Dahlan, atas berbagai indikasi tersebut mereka meminta untuk segera dibatalkanya hasil seleksi CPNS 2010, serta meminta pada pemerintah untuk membatalkan kontrak kerja dengan Universitas Padjajaran dalam hal pembuatan soal serta pemeriksaan hasil tes CPNS dan mendesak aparat penegak hukum agar memeriksa kepala BKD Dompu terkait tes CPNS tahun 2010 karena ada indikasi praktek penyuapan.

Menyikapi aksi demonstrasi tersebut, Wakil Bupati Dompu Ir. H. Syamsuddin yang juga di dampingi oleh Kepala Bagian Kepegaawaian Daerah Moh. Syaiun, SH, yang langsun menemui demonstran di halaman kantor bupati. di hadapan massa aksi dirinya mengaku jika seleksi penjaringan CPNSD 2010 itu sudah dilaksanakan sesuai aturan dan mekanisme yang ditetapkan serta dengan pengawasan yang cukup.

Sementara itu Moh. Sayaiun membantah jika dalam penjaringan tes CPNS itu terdapat penyuapan serta kepentingan, dirinya mengaku bahwa seleksi CPNS itu murni tanpa ada unsur kepentigan maupun penyuapan. Dia mengaku bahwa terhadap penambahan formasi guru matematika untuk SMU dan SMK dari yang diminta itu semata – mata untuk mengisi formasi yang lowong “ tidak ada kecurangan dalam seleksi CPNS, semua sudah kami laksanakan sesuai dengan aturan dan mekanisme, bahkan untuk mengisi formasi yang lowong sudah kami perjuangkan untuk penambahan formasi yakni penambahan pada formasi guru matematika untuk SMU dan SMK” ujar Syaiun.

Setelah meberikan tela’ah serta tanggapan atas tuntutan massa aksi wakil Bupati serta kepala BKD langsung meninggalkan massa aksi. Massa aksi yang tidak puas dengan jawaban yang diberikan oleh Wabup serta Kepala BKD, beberapa saat terus menggelar orasi, setelah akhirnya meninggalkan halaman kantor Bupati dengan tertib. namum massa aksi berjanji akan melakukan aksi serta dialog lebih lanjut guna mendapat kejelasan yang pasti dari tuntutan tersebut. (pur)

Senin, 27 Desember 2010

GOW Salurkan Bantuan Untuk Korban BanjirGOW Salurkan Bantuan Untuk Korban Banjir

Dompu – Menanggapi bencana banjir bandang yang menghanyutkan sejumlah rumah di kelurahan Montabaru Kecamatan Woja Dompu beberapa waktu lalu, sejumlah bantuan dari berbagai organisasi maupun pemerintah Daerah mulai di salurkan, senen 27/12 sore kemarin, Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Dompu, memberikan bantuan kepada warga korban Banjir. Bantuan tersebut yakni berupa mie instan, buku tulis, seragam sekolah serta pakaian layak pakai.

Ketua GOW kabupaten Dompu Hj. Nurlaela chaerunnisa, SH, yang juga anggota DPRD kabupaten Dompu saat penyerahan secara simbolis bantuan korban banjir di kantor kelurahan setempat mengatakan bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian 28 organisasi kewanitaan yang tergabung dalam Gabungan Organisasi Wanita (GOW) terhadap musibah yang melanda warga masyarakat.

Meski jumlah bantuan yang diberikan tidak sepadan dengan jumlah kerugian yang dirasakan oleh para korban banjir, namun sebagai bentuk kepudilian organisasi weanita Dompu dan sebagai langkah tanggap darurat pihaknya berharap agar warga korban banjir bisa memanfaatkan guna untuk kebutuhan sehari – hari, “kami bersama teman – teman yang tergabung dalam GOW sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mengumpulkan ini semua, untuk itu kepada para korban banjir, mungkin apa yang kami berikan ini jumlahnya tidak begitu banyak, tapi kami harap ini semua bisa bermanfaat” ujar Nurlaela di hadapan warga korban banjir.

Lebih jauh Nurlaela menjelaskan, beberapa jenis bantuan yang di berikan yakni berupa pakain layak pakai, mie instan, snack, seragam sekolah, buku tulis serta pulpen dan peralatan dapur lainya, “buat bapak ibu korban banjir dan seluruh warga masyarakat lainya, kami harap agar tetap tabah menghadapi semua cobaan ini, untuk itu kami mengajak pada semua untuk tetap berdo’a agar musibah yang menimpa kita tidak akan pernah terulangi lagi” harapnya.

Penyerahan bantuan secara simbolis oleh sejumlah perwakilan 28 oganisasi wanita yang dihadiri pula oleh ratusan warga serta pihak kelurahan tersebut di wakilkan pada 8 orang kepala rumah tangga yang rumahnya hanyut serta rusak parah akibat hantaman arus sungai. (pur)

Sabtu, 25 Desember 2010

Warga Korban Banjir Keluhkan Penyaluran Bantuan

Dompu – Pasca Banjir Bandang Yang Melanda Kelurahan Monta Baru pada selasa 22/12 lalu, sejumlah Bantuan dari Pemerintah Kabupaten Dompu mulai di salurkan melalui Pihak Kelurahan, sayangnya bantuan tersebut dinilai menyimpang seperti yang telah di janjikan oleh Bupati Dompu saat meninjau korban banjir sehari setelah bencana terjadi. Bantuan yang seharusnya di sampaikan pada semua warga korban banjir, kebagian juga untuk sejumlah pegawai kelurahan, hal tersebut pun menuai protes dan kekecawaan bagi warga korban banjir.

Menurut warga saat Bupati Dompu meninjau korban banjir, pemerintah setempat telah manyalurkan bantuan berupa Beras, Mie instan, selimut, kaos, serta peralatan masak lainnya yang harusnya di bagi rata pada seluruh korban banjir, namun kenyataanya oleh pihak kelurahan mengurangi di masing – masing jenis bantuan, “kami sangat kecewa dengan apa yang dilakukan oleh pihak kelurahan, kami menilai bahwa mereka sengaja memanfaatkan bencana ini sebagai ajang perkaya diri, bayangkan saja beras yang seharusnya di bagi rata masing – masing 5 Kg per kepala keluarga korban banjir, itu hanya 4 Kg saja yang sampai pada kami” ungkap Nurbaya warga korban banjir.

Selain beras, mie instan yang harusnya di berikan pada warga masing – masing 1 dos, itu rata – rata di kurangi 10 bungkus, lebih – lebih pakaian kaos serta selimut yang harusnya di salurkan pada korban banjir hanya pada beberapa orang saja yang diberian, “selimut bantuan itu kata Bupati sebanyak 100 lembar, oleh pihak kelurahan hanya pada beberapa Rumah tangga yang rumahnya hanyut saja yang diberikan, lebih – lebih pakain yang berupa kaos serta alat memasak (teko) itu tidak ada kami terima” jelasnya.

Saat penyaluran lanjut Nurbaya, warga sempat memprotes pengurangan jatah untuk korban banjir pada pihak kelurahan, namun oleh mereka (kelurahan red) mengaku bahwa pengurangan beras serta mie instan tersebut adalah jatah buat pihak kelurahan, “masa seperti ini penyaluran bantuanya, bukannya membantu tapi malah mnyengsarakan warga, mereka di gaji oleh pemerintah untuk menangani semua yang ada di kelurahan, seperti bencana saat ini, lebih - lebih semua pegawai kelurahan bukan merupakan korban banjir” ujarnya

Untuk itu warga meminta kepada pemerintah Daerah agar meninjau kembali bantuan serta menegur perbuatan penyimpangan sejumlah oknum kelurahan yang dinilai merugikan warga korban banjir, jika tidak maka selamanya warga tidak akan pernah sejahtera, apa lagi pada warga korban bencana, “pemerintah dalam hal ini pihak kelurahan harusnya membantu para korban bencana banjir, bukan mencari keuntungan dari musibah yang di alami warga” keluh Adi tokoh muda di kelurahan setempat seraya berjanji akan menuntut pihak kelurahan agar sesegera mungkin menyalurkan sisa bantuan tersebut pada korban bencana, “jika itu tidak dilakukan maka ingat bersama warga kami akan datang untuk menuntut penyimpangan yang dilakukan oleh aparatur kelurahan” tegasnya. (pur)

Rabu, 22 Desember 2010

Banjir Bandang , Hanyutkan 7 Rumah Warga

Dompu – Bencana banjir Bandang kembali melanda Dompu, Rabu 22/12 malam sekitar pukul 19.00 Wita kemarin bencana banjir bandang yang terjadi setelah hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Dompu mengakibatkan sedikitnya 7 unit rumah warga di kelurahan Montabaru Kecamatan Woja hanyut terbawa Arus. selain itu puluhan rumah warga lainya mengalami rusak parah.

Data yang berhasil di himpun kampung media, banjir yang terjadi akibat luapan air sungai rababaka ini merendam ratusan rumah warga di keluarahan Monta Baru serta Desa Matua Kecamatan Woja, tercatat, sebanyak 7 unit rumah hanyut terbawa arus, 78 unit rumah mengalami kerusakan ringan, 27 unit rumah rusak sedang dan sebanyak 21 unit rumah rusak parah.

Selain rumah yang hanyut serta rusak parah, sebagian warga yang rumahnya terendam juga mengalami kerugian berupa barang2 eloktronik, “banjirnya daatang denga tiba-tiba, sebagian kita gak ada yang sempat menyelamatkan barang – barang, seperti TV, kulkas, pakaian serta barang elektronik lainya rusak karena terendam dan terbawa banjir” ujar Sarifudin salah seorang warga kelurahan Montabaru yang rumahnya terendam banjir.

Sementara barang – barang warga yang rumahnya hanyut serta rusak parah, hanya sebagian kecil saja yang dapat terselamatkan itupun dalam kondisi rusak “ semuanya hanyut bersama rumah, hanya sedikit saja yang dapat terselamatkan,” keluh Badariah pemilik rumah yang hanyut pada kampung media.

Akibat banjir bandang tersebut kerugian warga masyarakat diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Sementara sejumlah warga yang memiliki rumah yang hanyut serta rusak hingga kini masih mengungsi di rumah tetangga serta kerabatnya, “melihat kondisi cuaca yang sangat buruk ini, kami masih ragu untuk kembali dan memperbaiki rumah, kami khawatir akan terjadi banjir lagi” ujar Badariah cemas. Sementara sejumlah warga yang rumahnya hanya terendam banjir, tampak sudah mulai membersihkan rumahnya masing – masing.

Hingga saat ini pemerintah daerah dalam hal ini bupati serta wakil Bupati Dompu yang turun meninjau korban banjir pada kamis 23/12 pagi, untuk penanganan awal pihaknya langsung memberikan bantuan berupa beras, selimut, pakaian serta mie instan dan perlengkapan masak lainya. Bupati berjanji akan segera melakukan pendataan bagi warga yang mengalami kerugian akibat banjir, “kami harapka pada bapak ibu untuk tetap bersabar dan tabah menghadapi ini semua, sebagai wujud tanggung jawab pemerintah daerah, kami akan segera melakukan pendataan pada warga yang mengalami kerugian akibat banjir, bagi warga yang rumahnya hancur serta rusak maupun yang mengalami kerugian akibat banjir akan kami ganti” janji Bupati Dompu Drs. H. Bambang M.Yasin di hadapan warga korban Banjir

Selain itu juga lanjut Bupati, untuk mengatasi korban banjir serta guna menjaga kemungkinan mewabahnya penyakit di pemukiman warga, pihaknya akan menurunkan sebanyak 50 orang tenaga medis untuk menanganinya,” selain itu juga kami berharap pada semua warga yang bermukin di Daerah Aliran Sungai (DAS) kalau memang bisa pindah, agar pindah saja” harap Bapati.

Untuk ikut meringankan para korban banjir guna memperbaiki serta membersihkan rumah warga, sejumlah tim Taruna Siaga Bencana (TAGANA)Kabupaten Dompu telah menurunkan sejumlah personilnya, bahkan ikut pula sebagian sisswa SLTP yang bertempat di Keluarahan Monta Bar turut membantu korban banjir (pur)

Minggu, 19 Desember 2010

PASTE GADUNG salah satu INOVASI TEKNOLOGI UNTUK KEMANDIRIAN PANGAN


Gadung adalah sejenis umbian-umbian liar yang bisa dimakan yang terdapat banyak sekali dipegunungan yang ada di Dompu. Tumbuhan ini merupakan makanan pokok orang-orang zaman dahulu atau nenek moyang etnis Bima Dompu. Akan tetapi seiring perkembangan zaman dan teknologi beberapa umbian termasuk salah satunya adalah gadung ini tidak lagi menjadi makanan pokok dan bahkan sangat jarang orang yang mengkonsumsinya.
Tetapi beberapa tahun terakhir ini, banyak sekali program-program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan baik oleh pemerintah daerah maupun pemerintah propinsi yang tidak lain tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga melalui kelompok-kelompok usaha simpan pinjam, usaha mikro, dll. Sehingga gadung kembali menjadi sumber ekonomi beberapa bagian daerah di dompu yang memiliki hutan yang mempunyai potensi gadung yang cukup banyak.
Contohnya saja Ada beberapa kegiatan yang juga dilakukan agar meningkatkan keterampilan masyarakat-masyarakat yang ada di Desa, seperti pelatihan pengolahan makanan kerupuk udang, abon ikan marlin, pengolahan rumput laut, dan juga gadung yang bisa diolah menjadi keripik, tepung, dan juga kue, yaitu salah satunya Paste Gadung.

Walaupun bahan dasarnya gadung tetapi tetap menggunakan bahan – bahan lain diantaranya :
1. Telur : 2 Biji
2. Gula : 200 Gram
3. Mentega : ¼ Kg
4. Tepung Terigu : 50 Gram
5. Tepung Maizena : 25 Gram
6. Tepung Gadung : 250 Gram
Sedangkan C A R A M E M B U A T nya yaitu :
1. Kocok margarin dan gula halus selama 2 menit, masukan telur satu persatu sambil dokocok rata.
2. Tambahkan tepung terigu, tepung maizena sambil di ayak dan di aduk rata.
3. Cetakkan diloyang yang di oles margarin
4. Oven 25 menit dengan suhu 150° sampai matang
5. Siap disajikan
Rasa gadung yang gurih, membuat cita rasa kue ini lebih enak dan bisa menjadi salah satu inovasi pangan non Beras untuk Daerah Dompu.

KETIKA KETAHANAN PANGAN TIDAK HANYA MENJADI SLOGAN.


Masalah gizi merupakan bagian dari pembangunan Nasional yang perlu mendapat perhatian serius dari semua pihak terutama pemerintah, baik Pusat, Propinsi maupun Daerah. Upaya untuk meningkatkan gizi masyarakat tentunya sangat erat kaitannya dengan upaya untuk meningkatkan produksi dan pengadaan pangan. Sehubungan dengan hal tersebut kebijaksanaan pangan dan gizi terutama ditujukan untuk menanggulangi masalah gizi khususnya terhadap masyarakat yang sosial ekonomi lemah dan sangat peka terhadap masalah gizi.
Sebagaimana disadari bahwa penyebab belum terpenuhinya kebutuhan gizi antara lain yaitu akibat kurangnya pengetahuan, rendahnya tingkat pendidikan, besarnya anggota keluarga, adanya berbagai adat kebiasaan yang merugikan dan kurang mendukung pentingnya arti kesehatan. Hal lain yang erat kaitannya dengan penyediaan pangan dan perbaikan gizi adalah pentingnya penganekaragaman atau diversifikasi pola konsumsi makanan, kiranya hal ini perlu dimantapkan lagi pada saat ini.
Usaha diversifikasi ini merupakan usaha untuk mengurangi ketergantungan kita terhadap beras sebagai satu-satunya makanan pokok. Ketergantungan yang terlalu besar kepada salah satu bahan makanan pokok seperti beras akan menjadi sumber kerawanan dalam jangka panjang suatu daerah.
Untuk memasyarakatkan diversifikasi makanan ini sehingga lebih efektif. Pemerintah melalui beberapa program di setiap Dinas/Instansi yang berkaitan dengan Ketahan Pangan Khususnya berusaha menghimbau agar kita dapat mengupayakan penganekaragaman menu setia pengadaan konsumsi pada berbagai acara, kegiatan maupun kesempatan lainnya. Dan diharapkan upaya-upaya tersebut bisa tetap diperhatikan terkait dengan mutu dan kesehatan hasil olahan maupun nilai gizinya.
Dan dalam rangka pencapaian uapya-uapaya tersebut, baru-baru ini bertempat di Pantai Lakey Dompu serangkai dengan Perayaan Festival Lakey dalam rangka penyambutan ULtah NTB Pemerintan mengadalakan kegiatan inovasi tekhnologi dalam rangka mendukung kemandirian pangan melalui lomba cipta menu makanan non beras yang diikuti oleh DWP Dinas/Instansi Sekabupaten Dompu.

Rabu, 15 Desember 2010

Pembuatan Saluran Air


Program Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri yang terdiri dari PNPM Mandiri
Perdesaan, PNPM Mandiri Perkotaan, serta PNPM Mandiri wilayah khusus dan desa
tertinggal. PNPM Mandiri Perdesaan adalah program untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan. Pendekatan PNPM
Mandiri Perdesaan merupakan pengembangan dari Program Pengembangan
Kecamatan (PPK), yang selama ini dinilai berhasil. Beberapa keberhasilan PPK adalah
berupa penyediaan lapangan kerja dan pendapatan bagi kelompok rakyat miskin,
efisiensi dan efektivitas kegiatan, serta berhasil menumbuhkan kebersamaan dan
partisipasi masyarakat.

Visi PNPM Mandiri Perdesaan adalah tercapainya kesejahteraan dan kemandirian
masyarakat miskin perdesaan. Kesejahteraan berarti terpenuhinya kebutuhan dasar
masyarakat. Kemandirian berarti mampu mengorganisir diri untuk memobilisasi sumber
daya yang ada di lingkungannya, mampu mengakses sumber daya di luar
lingkungannya, serta mengelola sumber daya tersebut untuk mengatasi masalah
kemiskinan.

Misi PNPM Mandiri Perdesaan adalah :
(1) peningkatan kapasitas masyarakat dan kelembagaannya;
(2) pelembagaan sistem pembangunan partisipatif;
(3) pengefektifan fungsi dan peran pemerintahan lokal;
(4) peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana sarana sosial dasar dan ekonomi masyarakat;
(5) pengembangan jaringan kemitraan dalam pembangunan.

Pemerintah Kabupaten Dompu melalui Program PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat) tersebut sejauh ini di Kecamatan Woja Khususnya Kelurahan Montabaru telah berhasil menjalankan berbagai program pembangunan fisik,dan sarana prasarana.

Misalnya saja di Kelurahan Montabaru, menurut informasi dari Ketua TPK Kelurahan Montabaru, kegiatan ini merupakan hasil musyawarah desa yang diadakan oleh PNPM, yaitu pembuatan saluran irigasi disetiap ruas gang-gang desa yang ada di Kelurahan Montabaru.

Pembuatan saluran irigasi ini setidaknya bertujuan untuk mengurangi resiko banjir yang terjadi dirumah warga bila musim hujan tiba..

PNPM juga tidak hanya memberikan program fisik tetapi penguatan kapasitas dan motivasi warga juga melalui pelatihan-pelatihan sehingga masyarakat dalam menjalankan program termotivasi untuk mempertahankan seluruh program yang telah terbentuk maupun terbangun, seperti pengelolaan dan pemeliharaan berbagai bangunan fisik yang tersebar di beberapa desa tersebut.

PKH (Program Keluarga Harapan)


Program keluarga Harapan (PKH) merupakan suatu program penanggulangan kemiskinan. Dan merupakan bagian dari program-program penanggulangan kemiskinan lainnya, di bawah koordinasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Pusat dan Daerah. Program ini dijalankan dalam rangka percepatan penanggulangan kemiskinan sekaligus pengembangan kebijakan di bidang perlindungan social. Pemerintah Indonesia melalui Dinas Sosial Kabupaten khususnya Dompu sejak tahun 2007 telah melaksanakan Program ini. Program ini bukan dimaksudkan sebagai kelanjutan program Subsidi Langsung Tunai (SLT) yang diberikan dalam rangka membantu rumah tangga miskin mempertahankan daya belinya pada saat pemerintah melakukan penyesuaian harga BBM. PKH ini lebih dimaksudkan kepada upaya membangun sistem perlindungan sosial kepada masyarakat miskin.
Dan menurut salah satu Pendamping PKH Kec. Woja (Didi Askariadin, S.Sos), Dalam PKH, bantuan akan diberikan kepada rumah tangga sangat miskin (RTSM) dan sebagai imbalannya RTSM tersebut diwajibkan untuk menyekolahkan anaknya, melakukan pemeriksaan kesehatan termasuk pemeriksaan gizi dan imunisasi balita, serta memeriksakan kandungan bagi ibu hamil. Untuk jangka pendek, bantuan ini akan membantu mengurangi beban pengeluaran RTSM, sedangkan untuk jangka panjang diharapkan akan memutus rantai kemiskinan antar generasi.

Dan sejak pelaksanaannya tahun 2007 yang lalu, Program Keluarga Harapan atau akrab disebut PKH ini sudah sangat familiar dan sering disebut oleh beberapa kalangan masyarakat di Kabupaten Dompu, khususnya Kecamatan Woja yang merupakan Salah satu Kecamatan yang ada di Kabupaten Dompu yang mendapatkan Program ini terutama masyarakat yang berasal dari keluarga atau Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM). Di kabupaten Dompu baru 4 Kecamatan yang mendapatkan langsung Program Keluarga Harapan ini yaitu Kecamatan Dompu, Woja, Kilo dan Pekat.

Dan untuk memudakan koordinasi, proses pendataan maupun pembagian dananya, Program PKH Pada tingkat Kabupatennya ada yang disebut UPPKH Kabupaten, di Kecamatan ada UPPKH Kecamatan dan di tingkat Lapangan ada Pendamping yang Mengkoordinir sejumlah Desa seperti tutur Bapak Didi Askaradi, S.Sos beliau menjadi Koordintor 4 Desa (Kelurahan Montabaru, Desa Matua, Desa Baka Jaya dan Desa Nowa) Kec. Woja.

Dengan bekerja sama dengan PT Pos Indonesia Cabang Dompu, Tim dan Pendamping Program Keluarga Harga (PKH), kemarin (Tanggal 14 s/d 15 Desember 2010) dua hari berturut-turut melakukan pembagian dana bantuan tersebut. Terlihat sejumlah warga miskin memenuhi Aula dan Halaman Kantor Camat Woka Kabupaten Dompu untuk mengantri pembagian Dana bantuan tersebut yang biasa dilakukan pada minggu ke 2 atau ketiga setiap 3 bulannya atau 4 kali dalam kurun waktu 1 tahunnya.
.
Dan jadwal pencairan Dana PKH Untuk keseluruhannya Kabupaten Dompu serentak pada Tanggal 14 Desember 2010 (yaitu untuk Kecamatan Dompu, Kilo dan Pekat, sedangkan untuk Kec. Woja 2 hari yaitu tanggal 14 dan 15 Desember 2010. setiap hari biasanya bergiliran, Hari pertama ada sejumlah Desa dan hari berkutnya ada beberapa Desa lagi sesuai dengan jumlah Desa yang ada di setiap Kecamatannya. Dan besarnya jumlah yang diterima setiap warga adalah tergantung kondisi rumah tangga atau biasa disebut dengan istilah “struktur rumah tangga” dalam PKH ini.

Sabtu, 04 Desember 2010

“NTB BERSAING” yang Perlu di “BUKTIKAN”



Ncuhi Riwo (04/12/2010), “ Program PIJAR yang dicanangkan oleh Provinsi NTB, berangkat dari inovasi dan kreativitas pemerintah daerah yang kemudian di niatkan secara tulus adalah Program yang akan memberikan tantangan bagi masyarakat (khususnya Petani) dalam meningkatkan Produktivitas Pertanian dan peternakan, jika produktivitas meningkat maka daya beli masyarakat akan menunjukkan arah peningkatan” setidaknya kata-kata itulah yang terlontar dari Wakil Gubernur NTB dalam sambutan awal pada Dialog Publik yang digelar di Pendopo Bupati Dompu.
Program yang menitik beratkan pada Pengembangan Peternakan sapi, Pertanian jagung dan Rumput laut ini, menurut analisa dan pembacaan petinggi NTB akan secara langsung meningkatkan kesejahteraan masyarakat, hal ini disebabkan karena sistim yang digunakan dalam pelaksanaan programnya, “Kredit Usaha rakyat akan menjadi Motivasi tambahan bagi Petani dalam meningkatkan Produktifitasnya”, tambah Wakil Gubernur. Khusus untuk Penanaman jagung, Pemprov NTB memprioritaskan Kabupaten Dompu, karena dari 10 kabupaten/Kota yang ada, hanya Kabupaten Dompu yang dinilai sangat siap dan memiliki konsep yang jelas sebagai pedoman pelaksanaan program yang dimaksud (jagung). Sebagai langkah konkrit atas Prioritasnya kabupaten Dompu dibandingkan dengan kabupaten/kota yang lain, Pemprov NTB memberikan bantuan Benih jagung dengan Volume yang sangat besar pada Dompu yaitu benih yang dapat di distribusikan untuk 4500 Ha lahan.



Senada dengan hal tersebut, Bupati Dompu dengan berapi-api mengatakan bahwa Program PIJAR sangat cocok untuk diterapkan d Kabupaten Dompu karena menurut analisa Tim ahli, Strktur Tanah Dompu memiliki cukup unsur hara yang sangat cocok dengan tanaman jagung, memiliki Padang gembalaan yang cukup luas untuk peternakan Sapi dan memiliki laut yang cukup tenang untuk budidaya rumput laut. Selain itu juga, Bupati Untuk memenuhi target menanam jagung pada 10.000 Ha Lahan, Bupati Dompu menegaskan akan mengusahakan benih sebagai tambahan bantuan dari pemprov NTB.
Ketika disinggung tentang Kredit Usaha rakyat (KUR) yang nota bene merupakan pinjaman lunak dari pihak bank kepada Rakyat sebagai Modal penanaman jagung, Bupati Dompu megaskan bahwa saat ini pihaknya menjalin kerja sama dengan BRI sebagai Mitra, namun di tambahkan juga bahwa kerja sama dengan BNI diakui tidak cukup memenuhi permintaan kredit dari masyarakat sebagai akumulasi Motivasi masyarakat untuk meningkatkan produktivitas jagung, oleh karenanya dalam waktu dekat Pemkab Dompu akan bekerja sama juga dengan PT Bank NTB dan Bank Syari’ah sebagai bentuk respon terhadap membludaknya motivasi masyarakat. Terkait dengan Kredit Usaha rakyat, Wakil Gubernur NTB mengatakan bahwa Pihaknya juga (Pemprov) NTB akan membentuk lembaga Penjamin Kredit rakyat yang sumber dananya berasal dari Pemprov sebesar Rp. 15 M dan seluruh kabupaten/Kota dibebankan masing-masing sebesar Rp. 1 M. “ Tidak ada alasan bagi Kabupaten/Kota untuk tidak menyumbangkan uangnya masing-masing Rp. 1 M, karena kalau tidak, maka Gubernur tidak akan mengesahkan APBD kabupaten kota yang tidak menyumbang tersebut ” tambahnya.



Selain Hiburan lagu-lagu daerah, Acara yang mengundang gelaktawa karena Abu Macel dan Selvy yang bertindak sebagai MC kerap melempar Joke-joke segar sehingga Proses Dialog ini juga bisa berjalan secara santai, Dialog Publik ini menjadi lebih semarak dengan adanya Door Prize dari PT Garuda Indonesia, Merpati Nusantara dan Jayakarta Hotel, dimana Drs. Badrul Munir (Wagub NTB), Drs.H.Bambang (Bupati Dompu) dan Bapak Komari (Dirut PT Bank NTB) diwajibkan memberikan masing-masing 1 pertanyaan yang kemudian diserahkan kepada peserta dialog yang menjawabnya. Pertanyaan Pertama dari Wagub NTB dikhususkan untuk para camat Se Kabupaten Dompu untuk menjawab, Pertanyaannya adalah berapa Jumlah keseluruhan Penduduk Dompu,,? Setalah gagal dijawab oleh Camat Manggelewa, kemudian Pertanyaan tersebut berhasil di jawab dengan baik oleh Camat Woja dan kemudian Camat Woja berhak atas Tiket Mataram-Bali-Mataram dari Garuda. Pertanyaan Kedua tentang berapa Bunga Kredit Usaha Rakyat Pada PT Bank NTB dari bapak Komari (Dirut PT bank NTB) berhasil dijawab oleh salah satu peserta perempuan dan sebagai hadiah, peserta yang berhasil tersebut berhak atas Tiket Pesawat Mataram-Surabaya-mataram dari Merpati Nusantara. Pertanyaan pamungkas dari Bupati Dompu tentang Berapa Jumlah SKPD dan Badan serta kantor pada Ruang lingkup Pemkab Dompu berhasil dijawab dengan sempurna oleh Kurnia Ramadhan (Anggota DPRD Kab.Dompu) dan beliau berhak atas Voucher menginap 1 hari di Jayakarta Hotel Senggigi.
Di pengujung acara, dilakukan launching Kopi Tambora yang kemudian di Syahkan menjadi Kopi Resmi Nusa Tenggara Barat, Prosesi Launching Kopi tambora yang diberi Nama Kopi “Lumba Sena” ini diawali dengan Pertunjukan teater oleh Seniman Senior NTB Muhammad Zaini dan Pembacaan Puisi oleh yang berjudul “Air” oleh Seniman anyar Winsa dan di akhiri dengan penandantanganan Dokumen Peresmian Kopi tambora “Lumba Sena” oleh wakil Gubernur NTB.(Ncuhi_Riwo)

Refleksi Sederhana Ulang Tahun NTB Dalam Berdzikir Untuk Dompu Menuju Dompu Berzikir

Perjalanan Nusa Tenggara Barat dari tahun ke Tahun tentunya tidaklah semulus Sebutan sebagai Bumi Gora atau segudang julukan Mulus yang di tambatkan pada Pundaknya. Dalam dekade pengembaraan NTB menuju daerah yang mandiri dan berdaya saing yang kemudian dicita-citakan menjadi salah satu Provinsi yang besar secara Kualitas di seantero negeri menjadi catatan Penting untuk bisa dicermati secara obyektif. Berdasar pada beberapa catatan bahwa NTB tidak berjalan Mulus dalam proses meraih kesejahteraan rakyat adalah dengan melihat pada catatan kelam tentang Tragedi SARA 171, Fenomena Gizi Buruk, Korupsi Legislatif, dan beberapa skandal lainnya yang semakin menciptakan image negatif bagi Propinsi yang didalamnya terdapat Pulau dengan sebutan seribu masjid. ???
Hari Ulang tahun NTB yang menetapkan kabupaten Dompu sebagai pusat perayaan sebenarnya menjadi kebanggaan tersendiri bagi Dompu yang nota bene sebagai Kabupaten dengan jumlah Penduduk terkecil se-NTB serta sebagai kabupaten yang tidak begitu cemerlang secara IPM dibandingkan dengan Kabupaten yang lain. Beragam kegiatan digelar dalam perayaan kali ini, mulai dari yang memacu adrenalin sampai pada yang menggugah Hobby dan rohani.
Berdzikir atau mengingat Allah selalu dianjurkan bagi kaum muslimin. Berbeda dengan perintah beramal, berdzikir selalu digandengkan dengan kata katsiro atau banyak. Artinya perintah dzikir selalu dikaitkan dengan hitungan, kuantitatif, atau jumlah yang banyak. Sehingga, bisa dimengerti bahwa dzikir hendaknya dilakukan sebanyak-banyaknya. Lain halnya dengan perintah beramal atau bekerja selalu dikaitkan dengan kata sholeh, artinya benar, baik, tepat, lurus atau mungkin mengikuti istilah saat ini, adalah harus dilakukan secara profesional.
Kata yang digunakan untuk berdzikir biasanya adalah kalimat-kalimat indah atau mulia, seperti membaca subhanallah , alhamdulillah, Allahu akbar, la ilaha illallah dan sebagainya. Kalimat-kalimat itu hendaknya selalu diucapkan, diingat, dan masuk dalam kesadaran tanpa henti atau putus. Tatkala kita melihat sesuatu yang mengagumkan maka segera menyebut kata subhanallah, tatkala mendapatkan nikmat maka kemudian segera menyebut alhamdulillah. Demikian pula, tatkala melihat sesuatu yang agung dan mulia maka menyebut kalimat Allahu akbar.
Dari hal tersebut diatas, yang menjadi pertanyaan kritis adalah : Kenapa Dompu terpilih menjadi tempat berdzikir..??
(Berdasar hasil Riset) Jika dilihat dari sisi Pembangunan maka kita akan sedikit terkaget ketika mengetahui bahwa ditemukan signifikansi dimensi Partisipasi, Tranparansi, Akuntabilitas serta kesetaraan dalam proses pengangaran (Perencanaan, Pengesahan, Pelaksanaan dan Pertangung jawaban), Riset ini Memberi scala nilai 100, dengan rincian scor sebagai berikut, partisipasi hanya memperoleh Scor 50, disusul kesetaraan 55, Tranparansi 60 dan akuntabilitas mendapat scor angka 65, dilihat dari scor yang rata rata tidak ada yang mencapai angka 80 sebagai angka baik, sementara dibawah 80 dikategorikan daerah yang tidak baik atau memprihatinkan.
Anggaran yang dituangkan dalam document Perda APBD, adalah instrument strategis bagi sebuah daerah, karena memang secara filosofis anggaran merupakan bersumber dari rakyat dan untuk rakyat, dengan demikian secara filosofis anggaran yang dikelola oleh pemerintah melalui APBD dihajatkan untuk kepentingan rakyat suatu daerah, maka selayaknya rakyat melakukan intervensi dan control terhadap proses penganggaran.
Beberapa regulasipun menjamin tentang partispasi rakyat dalam Proses penganggaran, katakanlah pada aspek perencanaan terdapat UU NO 25 Tahun 2004 tentang SPN, Begitu pula dengan UU No 24 Tahun 2004 tentang pengelolaan keuangan daerah, bahkan permendagri 13 tahun 2006 yang mengatur tentang cara proses penganggaran di daerah, secara jelas menyatakan agar terjadinya proses penganggaran yang partisipatif.
Oleh karena adanya jaminan filosofis dan regulasi yang mendukung tentang keterlibatan rakyat dalam proses penganggaran, maka selayaknya rakyat mengkonsolidasikan diri untuk merespon aspek filosofis dan regulasi yang menjaminnya, disisi lain menumpuknya soal soal penganggaran sebagai pemacu dan mempertegas keterlibatan masyarakat dalam proses penganggaran, lebih lebih bagi masyarakat miskin dikabupaten Dompu.
Disisi lain, Selain pada Proses Perencanaan dan penganggaran, partisipasi aktif masyarakat sipil masih sangat kurang, kejadian serupa juga terlihat pada pembagian peran antar laki-laki dan peremupuan serta kaum muda dalam kehidupan sosial yang berlangsung ditengah masyarakat. Walaupun dalam beberapa keputusan Adat (Mahar Pernikahan) pengambilan keputusannya terlihat laki-laki (Bapak) dan Perempuan (Ibu) memiliki hak yang sama dalam menentukan mahar bagi anak perempuannya, namun disisi lain atau pada pengambilan keputusan lain masih didominasi oleh laki-laki. Seperti halnya banyak daerah di Indonesia yang masih kuat memegang dan menjalankan Budaya Patriarki, demikian juga di Dompu, Perempuan masih selalu ditempatkan pada Posisi Nomor dua pada Kehidupan sosial kemasyarakatan.
Dari beberapa refleksi diatas, mungkin sudah sedikit terjawab kenapa harus berdzikir untuk Dompu (NTB pada umumnya). Berdzikir, secara normatif memiliki arti adalah mengingat Pencipta dalam upaya memohon agar dikemudian hari dihindarkan dari keburukan dan selalu dilimpahi rahmat. Maka jika kita memaknai terpilihnya Dompu sebagai tempat berdzikir (untuk Dompu) adalah untuk menghindarkan Dompu dari segala keterpurukan yang ada, atau jika menggunakan bahasa Awam adalah agar kesejahteraan menghampiri rakyat Dompu, baik dari segi Alokasi anggaran yang pro rakyat maupun pelayanan publik yang berkeadilan. Jika Berdzikir untuk Dompu hanya diartikan sebagai ratapan atas keadaan, maka tidak akan upaya perbaikan.
Kita akan menemukan makna yang berbeda jika Berdzikir untuk Dompu dimaknai sebagai upaya kebangkitan atas keterpurukan pembangunan yang selama ini berlangsung, kebangkitan ini tidak hanya menjadi kebangkitan bagi pengelola pembangunan semata, akan tetapi menjadi kebangkitan bagi seluruh Dompu dan elemen yang terkandung didalamnya, sehingga dikemudian hari tidak lagi berdzikir untuk dompu dalam rangka memohon petunjuk perbaikan, akan tetapi seperti yang dicita-citakan bersama adalah Dompu Berdzikir dalam rangka mempertahankan kebaikan yang tercipta atas daya dan upaya dari semua (elemen)..

Pembentukan KMD Baru



Kampung Media, sesuai dengan visi dan misinya bahwa pemerataan informasi dan mempercepat proses penyebaran infomasi di masyarakat khususnya ditingkat Desa/ Kelurahan merupakan tujuan utama dari terbentuknya Kampung Media pada akhir Tahun 2009 yang lalu yang merupakan Program salah satu Program Unggulan di Propinsi NTB, maka untuk meningkatkan proses itu secara meluas disetiap Kab/ Kota Di Propinsi NTB melalui DISHUBKOMINFO PROP NTB telah dibentuk lagi 2 Komunitas Kampung Media baru yaitu di Kec. Dompu dan Kec. Manggelewa Kabupaten Dompu.



Proses pembentukan sebenarnya sudah dilakukan lebih awal melalui surat pemberitahuan dan koordinasi dengan Camat masing-masing serta sudah dilakukan pelatihan yang dilalukan di Mataram beberapa hari yang lalu untuk meningkatkan kapasitas anggota KMD. Dan kemarin pada hari Jum’at 3 Desember Tahun 2010 secara resmi dilakukan pelantikan dan pembacaan ikrar oleh salah satu wakil KMD Kel. Potu Kec. Dompu yaitu “Abdul Azis”. Kegiatan ini dihadiri oleh tim dari DISHUBKOMINFO NTB, Kampung Media Ncuhi Riwo Kel. Montabaru, serta 10 orang pengurus dari Kampung Media yang baru, Kapolsek Dompu atau pejabat yang mewakili serta Camat Dompu yang dalam hal ini diwakili oleh Sekcam, dll. Dan melalui kesempatan ini sekaligus dilakukan penyerahan sertifikat pelatihan untuk wakil Kampung Media yang mengikuti pelatihan jurnalistik, lay out dan tata letak serta pelatihan dasar photografi, dan internet sehat tersebut.
Dan pada sambutannya Bapak Fairuz Abadi, SH dari Dishubkominfo Propinsi NTB mencoba menjelaskan bagaimana memanfaatkan internet tersebut untuk bisa menyebarkan informasi dan juga sebagai sarana ekonomi karena bisa mempromosikan apa saja yang ada di daerah masing-masing melalui internet karena pada setiap blog masing-masing yang dibuat oleh KMD tersedia kolom atau ruang tersebut. Dan orang yang datang dari luar daerah manapun akan mudah mengakses informasi tentang daerah kita khususnya dalam hal ini Kabupaten Dompu.
Seperti yang selalu diungkapkan oleh Bapak Fairuz Bahwa ”KMD ini adalah wadah untuk mencoba membudayakan bahasa bertutur kita bisa dituangkan kedalam sebuah tulisan”.
Dan Bapak Sekcam Dompu ikut pula menekankan bahwa ”Saya pikir tidak hanya dibudayakan tetapi lebih kepada bagaimana menumbuh kembangkan budaya tersebut”.(Nuchi_Riwo)

 
Free Web Hosting | Top Web Host