Senin, 04 Juni 2012

Menikmati Kekurangan dengan Hati



Jika dilihat dari sisi MAnusia, maka tidak ada manusia yang tidak menginginkan kesempurnaan. Bahwa dengan kesempurnaan yang dimilikinya, manusia bias melakukan aktivitas sebagai manusia yang kemudian aktivitas sebagai pengemban beban kemanusiaan baik bagi dirinya maupun bagi lingkungan sekitarnya. Berbicara factor manusia, maka tiada manusia yang memiliki Mimpi, mimpi yang dirajut dan diraih atas daya dan upaya untuk perwujudannya, orang bijak selalu berkata “Bermimpilah tiada Batas” dan Raih Mimpimu dengan Usaha dan kerja keras.Hakikat manusia adalah Berguna bagi manusia lainnya, dan MAnusia sempurna adalah manusia yang selalu dinantikan kehadirannya dan kepergiannya adalah kehilangan bagi sekelilingnya.
Perjuangan Hidup yang tak kalah menariknya di alami oleh Muhammad Irfan, Pemuda yang lahir  pada tahun 1991 ini yang memiliki tinggi badan 165 cm ini menapaki hidup dan pergaulan dengan sangat santai dan selalu ingin menjadi bagian dari lingkungannya. Siapa sangka, dengan segala keterbatasannya Irfan punya Cita-cita menjadi Pilot, namun keterbatasan ekonomi keluarganya lah yang mengandaskan cita-cita luar biasa tersebut. Hanya dengan bahasa Isyarat, dia berkomunikasi dengan sekelilingnya, bahkan dengan ke-bisu-annya pun dia lihai menulis huruf demi huruf yang kemudian merangkainya menjadi kalimat sebagaimana kalimat yang dituliskan oleh anak sekolahan seusianya, awalnya dia hanya bisa menulis mengukuti kalimat atau kata yang dilihatnya, namun mungkin karena kebiasaanya yang selalu membaca dengan suara Bisu nyalah yang membuat dia hafal pada abjad serta angka yang ada, padahal jika diliat pada masa kanak-kanak sampai pada remajanya, dia tidak pernah menduduki bangku Sekolah, baik sekolah umum, maupun sekolah khusus bagi orang yang memiliki kekurangan seperti dia.
Berawal dari kecintaannya pada Pesawat terbang, diumur 9 tahun dia mencoba membuat pesawat dengan alat sekadarnya. Dengan gabus, papan, Lem, Kertas dan Dinamo kecil, akhirnya dia berhasil menciptakan mainannya sendiri berupa pesawat yang bisa bergerak, lalu kemudian dengan kreasinya pun dia berhasil membuat kapal mainan yang bisa bergerak menantang arus parit depan rumahnya, sejak saat itu, orang-orang tua yang kekuarangan uang untuk membeli maina anaknya pun banyak yang memesan kapal air buatannya hanya dengan biaya Rp. 2000,-.  Sejak saat itulah irfan punya kesibukan yaitu membuat mainan kapal-kapalan, mobil-mobilan dan sejenisnya, dan sungguh luar biasa, dari kreasinya itulah dia bisa sedikit membantu ekonomi orang tuanya.Seiring dengan berjalannya waktu, irfan pun tidak hanya memiliki hoby membuat mainan ber-dinamo, namun dia juga mencoba hal lain yaitu membongkar barang-barang elektronik seperti Televisi, Dispencer, Ricecooker, radio, tape dan sejenisnya, dan tidak sedikit barang elektronik milik tetangganya yang rusak pun berhasil di perbaikinya.
Sejalan dengan semakin canggihnya dunia teknologi, bakat Otodidak irfan melirik  HP sebagai pilihan utama keahliannya. Berawal dari mencoba perbaiki HP kakaknya  yang rusak, irfan pun mulai mempelajari sendiri apa dan bagaimana sistim kerja HP beserta komponen di dalamnya, beberapa HP milik Kakak dan teman-temannya pun menjadi b ahan eksperimennya, yang pada akhirnya sampai pada saat ini dia bisa memperbaiki kerusakan HP dengan segala Merk dan Type, walaupun dengan bantuan alat sederhana, tidak sedikit HP yang berhasil diperbaikinya menggunakan sparepart buatannya sendiri. Yang menakjubkan adalah, dia tidak memasang tariff khusus untuk setiap kerusakan HP atau barang elektronik yang diperbaikinya, ketika di Tanya berapa tarifnya, maka dia hanya akan menjawabnya dengan senyuman, dia hanya akan menerima Imbalan seikhlasny saja, beberapa batang rokok dengan segala merk pun cukup baginya.
Suatu saat, irfan medapat pertanyaan dari teman sebayanya “Kenapa memilih memperbaiki Barang elektronik dengan bayaran yang tidak menentu..???”, dengan bahasa Isyaratnya, dia Menjawab “Hanya dengan cara itulah saya bisa punya banyak teman, dan saya sangat menikmatinya”.
Sampai saat ini, Pemuda yang sangat mengidolakan Agnes Monica inipun masih saja memiliki harapan untuk bisa  jadi pilot atau setidaknya bisa berada dalam pesawat, walau tidak sebagai Pilot, dan untuk mewujudkan Cita-citanya ini pun Irfan Punya Tabungan yang setiap hari diisinya dengan angka rupiah yang tidak menentu, dan terkadang juga menjadi penyelemat ketika dia kepepet karena tidak ada uang untuk membeli Rokok Surya 12 kesukaannya.Menikmati Kekurangan dengan Hati
Jika dilihat dari sisi MAnusia, maka tidak ada manusia yang tidak menginginkan kesempurnaan. Bahwa dengan kesempurnaan yang dimilikinya, manusia bias melakukan aktivitas sebagai manusia yang kemudian aktivitas sebagai pengemban beban kemanusiaan baik bagi dirinya maupun bagi lingkungan sekitarnya. Berbicara factor manusia, maka tiada manusia yang memiliki Mimpi, mimpi yang dirajut dan diraih atas daya dan upaya untuk perwujudannya, orang bijak selalu berkata “Bermimpilah tiada Batas” dan Raih Mimpimu dengan Usaha dan kerja keras.Hakikat manusia adalah Berguna bagi manusia lainnya, dan MAnusia sempurna adalah manusia yang selalu dinantikan kehadirannya dan kepergiannya adalah kehilangan bagi sekelilingnya.
Perjuangan Hidup yang tak kalah menariknya di alami oleh Muhammad Irfan, Pemuda yang lahir  pada tahun 1991 ini yang memiliki tinggi badan 165 cm ini menapaki hidup dan pergaulan dengan sangat santai dan selalu ingin menjadi bagian dari lingkungannya. Siapa sangka, dengan segala keterbatasannya Irfan punya Cita-cita menjadi Pilot, namun keterbatasan ekonomi keluarganya lah yang mengandaskan cita-cita luar biasa tersebut. Hanya dengan bahasa Isyarat, dia berkomunikasi dengan sekelilingnya, bahkan dengan ke-bisu-annya pun dia lihai menulis huruf demi huruf yang kemudian merangkainya menjadi kalimat sebagaimana kalimat yang dituliskan oleh anak sekolahan seusianya, awalnya dia hanya bisa menulis mengukuti kalimat atau kata yang dilihatnya, namun mungkin karena kebiasaanya yang selalu membaca dengan suara Bisu nyalah yang membuat dia hafal pada abjad serta angka yang ada, padahal jika diliat pada masa kanak-kanak sampai pada remajanya, dia tidak pernah menduduki bangku Sekolah, baik sekolah umum, maupun sekolah khusus bagi orang yang memiliki kekurangan seperti dia.
Berawal dari kecintaannya pada Pesawat terbang, diumur 9 tahun dia mencoba membuat pesawat dengan alat sekadarnya. Dengan gabus, papan, Lem, Kertas dan Dinamo kecil, akhirnya dia berhasil menciptakan mainannya sendiri berupa pesawat yang bisa bergerak, lalu kemudian dengan kreasinya pun dia berhasil membuat kapal mainan yang bisa bergerak menantang arus parit depan rumahnya, sejak saat itu, orang-orang tua yang kekuarangan uang untuk membeli maina anaknya pun banyak yang memesan kapal air buatannya hanya dengan biaya Rp. 2000,-.  Sejak saat itulah irfan punya kesibukan yaitu membuat mainan kapal-kapalan, mobil-mobilan dan sejenisnya, dan sungguh luar biasa, dari kreasinya itulah dia bisa sedikit membantu ekonomi orang tuanya.Seiring dengan berjalannya waktu, irfan pun tidak hanya memiliki hoby membuat mainan ber-dinamo, namun dia juga mencoba hal lain yaitu membongkar barang-barang elektronik seperti Televisi, Dispencer, Ricecooker, radio, tape dan sejenisnya, dan tidak sedikit barang elektronik milik tetangganya yang rusak pun berhasil di perbaikinya.
Sejalan dengan semakin canggihnya dunia teknologi, bakat Otodidak irfan melirik  HP sebagai pilihan utama keahliannya. Berawal dari mencoba perbaiki HP kakaknya  yang rusak, irfan pun mulai mempelajari sendiri apa dan bagaimana sistim kerja HP beserta komponen di dalamnya, beberapa HP milik Kakak dan teman-temannya pun menjadi b ahan eksperimennya, yang pada akhirnya sampai pada saat ini dia bisa memperbaiki kerusakan HP dengan segala Merk dan Type, walaupun dengan bantuan alat sederhana, tidak sedikit HP yang berhasil diperbaikinya menggunakan sparepart buatannya sendiri. Yang menakjubkan adalah, dia tidak memasang tariff khusus untuk setiap kerusakan HP atau barang elektronik yang diperbaikinya, ketika di Tanya berapa tarifnya, maka dia hanya akan menjawabnya dengan senyuman, dia hanya akan menerima Imbalan seikhlasny saja, beberapa batang rokok dengan segala merk pun cukup baginya.
Suatu saat, irfan medapat pertanyaan dari teman sebayanya “Kenapa memilih memperbaiki Barang elektronik dengan bayaran yang tidak menentu..???”, dengan bahasa Isyaratnya, dia Menjawab “Hanya dengan cara itulah saya bisa punya banyak teman, dan saya sangat menikmatinya”.
Sampai saat ini, Pemuda yang sangat mengidolakan Agnes Monica inipun masih saja memiliki harapan untuk bisa  jadi pilot atau setidaknya bisa berada dalam pesawat, walau tidak sebagai Pilot, dan untuk mewujudkan Cita-citanya ini pun Irfan Punya Tabungan yang setiap hari diisinya dengan angka rupiah yang tidak menentu, dan terkadang juga menjadi penyelemat ketika dia kepepet karena tidak ada uang untuk membeli Rokok Surya 12 kesukaannya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Free Web Hosting | Top Web Host