Jika
dilihat dari sisi MAnusia, maka tidak ada manusia yang tidak menginginkan
kesempurnaan. Bahwa dengan kesempurnaan yang dimilikinya, manusia bias
melakukan aktivitas sebagai manusia yang kemudian aktivitas sebagai pengemban
beban kemanusiaan baik bagi dirinya maupun bagi lingkungan sekitarnya.
Berbicara factor manusia, maka tiada manusia yang memiliki Mimpi, mimpi yang
dirajut dan diraih atas daya dan upaya untuk perwujudannya, orang bijak selalu
berkata “Bermimpilah tiada Batas” dan Raih Mimpimu dengan Usaha dan kerja
keras.Hakikat manusia adalah Berguna bagi manusia lainnya, dan MAnusia sempurna
adalah manusia yang selalu dinantikan kehadirannya dan kepergiannya adalah
kehilangan bagi sekelilingnya.
Perjuangan
Hidup yang tak kalah menariknya di alami oleh Muhammad Irfan, Pemuda yang
lahir pada tahun 1991 ini yang memiliki
tinggi badan 165 cm ini menapaki hidup dan pergaulan dengan sangat santai dan
selalu ingin menjadi bagian dari lingkungannya. Siapa sangka, dengan segala
keterbatasannya Irfan punya Cita-cita menjadi Pilot, namun keterbatasan ekonomi
keluarganya lah yang mengandaskan cita-cita luar biasa tersebut. Hanya dengan
bahasa Isyarat, dia berkomunikasi dengan sekelilingnya, bahkan dengan
ke-bisu-annya pun dia lihai menulis huruf demi huruf yang kemudian merangkainya
menjadi kalimat sebagaimana kalimat yang dituliskan oleh anak sekolahan seusianya,
awalnya dia hanya bisa menulis mengukuti kalimat atau kata yang dilihatnya,
namun mungkin karena kebiasaanya yang selalu membaca dengan suara Bisu nyalah yang membuat dia hafal pada
abjad serta angka yang ada, padahal jika diliat pada masa kanak-kanak sampai
pada remajanya, dia tidak pernah menduduki bangku Sekolah, baik sekolah umum,
maupun sekolah khusus bagi orang yang memiliki kekurangan seperti dia.
Berawal
dari kecintaannya pada Pesawat terbang, diumur 9 tahun dia mencoba membuat
pesawat dengan alat sekadarnya. Dengan gabus, papan, Lem, Kertas dan Dinamo kecil,
akhirnya dia berhasil menciptakan mainannya sendiri berupa pesawat yang bisa
bergerak, lalu kemudian dengan kreasinya pun dia berhasil membuat kapal mainan
yang bisa bergerak menantang arus parit depan rumahnya, sejak saat itu,
orang-orang tua yang kekuarangan uang untuk membeli maina anaknya pun banyak
yang memesan kapal air buatannya hanya dengan biaya Rp. 2000,-. Sejak saat itulah irfan punya kesibukan yaitu
membuat mainan kapal-kapalan, mobil-mobilan dan sejenisnya, dan sungguh luar
biasa, dari kreasinya itulah dia bisa sedikit membantu ekonomi orang tuanya.Seiring
dengan berjalannya waktu, irfan pun tidak hanya memiliki hoby membuat mainan
ber-dinamo, namun dia juga mencoba
hal lain yaitu membongkar barang-barang elektronik seperti Televisi, Dispencer,
Ricecooker, radio, tape dan sejenisnya, dan tidak sedikit barang elektronik
milik tetangganya yang rusak pun berhasil di perbaikinya.
Sejalan
dengan semakin canggihnya dunia teknologi, bakat Otodidak irfan melirik HP sebagai pilihan utama keahliannya. Berawal
dari mencoba perbaiki HP kakaknya yang
rusak, irfan pun mulai mempelajari sendiri apa dan bagaimana sistim kerja HP
beserta komponen di dalamnya, beberapa HP milik Kakak dan teman-temannya pun
menjadi b ahan eksperimennya, yang pada akhirnya sampai pada saat ini dia bisa
memperbaiki kerusakan HP dengan segala Merk dan Type, walaupun dengan bantuan
alat sederhana, tidak sedikit HP yang berhasil diperbaikinya
menggunakan sparepart buatannya sendiri. Yang menakjubkan adalah, dia tidak
memasang tariff khusus untuk setiap kerusakan HP atau barang elektronik yang
diperbaikinya, ketika di Tanya berapa tarifnya, maka dia hanya akan menjawabnya
dengan senyuman, dia hanya akan menerima Imbalan seikhlasny saja, beberapa
batang rokok dengan segala merk pun cukup baginya.
Suatu
saat, irfan medapat pertanyaan dari teman sebayanya “Kenapa memilih memperbaiki
Barang elektronik dengan bayaran yang tidak menentu..???”, dengan bahasa
Isyaratnya, dia Menjawab “Hanya dengan cara itulah saya bisa punya banyak
teman, dan saya sangat menikmatinya”.
Sampai
saat ini, Pemuda yang sangat mengidolakan Agnes Monica inipun masih saja
memiliki harapan untuk bisa jadi pilot
atau setidaknya bisa berada dalam pesawat, walau tidak sebagai Pilot, dan untuk
mewujudkan Cita-citanya ini pun Irfan Punya Tabungan yang setiap hari diisinya
dengan angka rupiah yang tidak menentu, dan terkadang juga menjadi penyelemat ketika
dia kepepet karena tidak ada uang untuk membeli Rokok Surya 12 kesukaannya. Menikmati Kekurangan dengan Hati
Jika
dilihat dari sisi MAnusia, maka tidak ada manusia yang tidak menginginkan
kesempurnaan. Bahwa dengan kesempurnaan yang dimilikinya, manusia bias
melakukan aktivitas sebagai manusia yang kemudian aktivitas sebagai pengemban
beban kemanusiaan baik bagi dirinya maupun bagi lingkungan sekitarnya.
Berbicara factor manusia, maka tiada manusia yang memiliki Mimpi, mimpi yang
dirajut dan diraih atas daya dan upaya untuk perwujudannya, orang bijak selalu
berkata “Bermimpilah tiada Batas” dan Raih Mimpimu dengan Usaha dan kerja
keras.Hakikat manusia adalah Berguna bagi manusia lainnya, dan MAnusia sempurna
adalah manusia yang selalu dinantikan kehadirannya dan kepergiannya adalah
kehilangan bagi sekelilingnya.
Perjuangan
Hidup yang tak kalah menariknya di alami oleh Muhammad Irfan, Pemuda yang
lahir pada tahun 1991 ini yang memiliki
tinggi badan 165 cm ini menapaki hidup dan pergaulan dengan sangat santai dan
selalu ingin menjadi bagian dari lingkungannya. Siapa sangka, dengan segala
keterbatasannya Irfan punya Cita-cita menjadi Pilot, namun keterbatasan ekonomi
keluarganya lah yang mengandaskan cita-cita luar biasa tersebut. Hanya dengan
bahasa Isyarat, dia berkomunikasi dengan sekelilingnya, bahkan dengan
ke-bisu-annya pun dia lihai menulis huruf demi huruf yang kemudian merangkainya
menjadi kalimat sebagaimana kalimat yang dituliskan oleh anak sekolahan seusianya,
awalnya dia hanya bisa menulis mengukuti kalimat atau kata yang dilihatnya,
namun mungkin karena kebiasaanya yang selalu membaca dengan suara Bisu nyalah yang membuat dia hafal pada
abjad serta angka yang ada, padahal jika diliat pada masa kanak-kanak sampai
pada remajanya, dia tidak pernah menduduki bangku Sekolah, baik sekolah umum,
maupun sekolah khusus bagi orang yang memiliki kekurangan seperti dia.
Berawal
dari kecintaannya pada Pesawat terbang, diumur 9 tahun dia mencoba membuat
pesawat dengan alat sekadarnya. Dengan gabus, papan, Lem, Kertas dan Dinamo kecil,
akhirnya dia berhasil menciptakan mainannya sendiri berupa pesawat yang bisa
bergerak, lalu kemudian dengan kreasinya pun dia berhasil membuat kapal mainan
yang bisa bergerak menantang arus parit depan rumahnya, sejak saat itu,
orang-orang tua yang kekuarangan uang untuk membeli maina anaknya pun banyak
yang memesan kapal air buatannya hanya dengan biaya Rp. 2000,-. Sejak saat itulah irfan punya kesibukan yaitu
membuat mainan kapal-kapalan, mobil-mobilan dan sejenisnya, dan sungguh luar
biasa, dari kreasinya itulah dia bisa sedikit membantu ekonomi orang tuanya.Seiring
dengan berjalannya waktu, irfan pun tidak hanya memiliki hoby membuat mainan
ber-dinamo, namun dia juga mencoba
hal lain yaitu membongkar barang-barang elektronik seperti Televisi, Dispencer,
Ricecooker, radio, tape dan sejenisnya, dan tidak sedikit barang elektronik
milik tetangganya yang rusak pun berhasil di perbaikinya.
Sejalan
dengan semakin canggihnya dunia teknologi, bakat Otodidak irfan melirik HP sebagai pilihan utama keahliannya. Berawal
dari mencoba perbaiki HP kakaknya yang
rusak, irfan pun mulai mempelajari sendiri apa dan bagaimana sistim kerja HP
beserta komponen di dalamnya, beberapa HP milik Kakak dan teman-temannya pun
menjadi b ahan eksperimennya, yang pada akhirnya sampai pada saat ini dia bisa
memperbaiki kerusakan HP dengan segala Merk dan Type, walaupun dengan bantuan
alat sederhana, tidak sedikit HP yang berhasil diperbaikinya
menggunakan sparepart buatannya sendiri. Yang menakjubkan adalah, dia tidak
memasang tariff khusus untuk setiap kerusakan HP atau barang elektronik yang
diperbaikinya, ketika di Tanya berapa tarifnya, maka dia hanya akan menjawabnya
dengan senyuman, dia hanya akan menerima Imbalan seikhlasny saja, beberapa
batang rokok dengan segala merk pun cukup baginya.
Suatu
saat, irfan medapat pertanyaan dari teman sebayanya “Kenapa memilih memperbaiki
Barang elektronik dengan bayaran yang tidak menentu..???”, dengan bahasa
Isyaratnya, dia Menjawab “Hanya dengan cara itulah saya bisa punya banyak
teman, dan saya sangat menikmatinya”.
Sampai
saat ini, Pemuda yang sangat mengidolakan Agnes Monica inipun masih saja
memiliki harapan untuk bisa jadi pilot
atau setidaknya bisa berada dalam pesawat, walau tidak sebagai Pilot, dan untuk
mewujudkan Cita-citanya ini pun Irfan Punya Tabungan yang setiap hari diisinya
dengan angka rupiah yang tidak menentu, dan terkadang juga menjadi penyelemat ketika
dia kepepet karena tidak ada uang untuk membeli Rokok Surya 12 kesukaannya.
0 komentar:
Posting Komentar