Jumat, 11 November 2011

Renungan di sela kepenatan

Mengapa Appreciative Inquiry Sukses?
Orang-orang yang kami wawancarai mengatakan bahwa Appreciative Inquiry dapat berjalan  karena enam alasan, yakni:
  • Appreciative Inquiry membangun hubungan yang memungkinkan orang untuk dikenal karena hubungannya dengan orang lain, daripada karena peran yang dibawakannya. Seperti yang dikatakan oleh seorang peserta, “Wawancara apresiatif memberikan energi kapanpun anda melakukannya. Wawancara tersebut mampu membangun hubungan dan memberi anda kesempatan untuk bergabung. Hal ini menyatakan pada semua orang bahwa diri mereka penting dan mereka merupakan bagian dari keseluruhan.” Banyak orang menceritakan kepada kami tentang persahabatan yang menyenangkan dan produktif yang mereka jalin selama proses Appreciative Inquiry-yakni hubungan yang terjalin antar rekan kerja, antara manajer dengan karyawan lini, serta antara pelanggan dengan anggota organisasi.
  • Appreciative Inquiry menciptakan kesempatan bagi setiap orang untuk didengarkan. Penghargaan, rasa saling menghormati, serta moralitas kerja akan meningkat ketika orang merasa didengarkan. Seorang manajer menceritakan pengalamannya dengan mengatakan, “Para bawahan saya pada akhirnya diakui sebagai kontributor. Kami telah menengarai adanya lubang hitam dalam organisasi ini selama bertahun-tahun. Lewat apa yang kami lakukan dengan Appreciative Inquiry, kami benar-benar dipandang dan didengar untuk pertama kalinya.”
  • Appreciative Inquiry memberikan kesempatan bagi setiap orang untuk bermimpi dan berbagi impian. Seringkali orang merasa senang ketika diminta untuk menceritakan impian mereka. Mereka bahkan lebih senang lagi ketika mengetahui bahwa orang lain juga memiliki impian yang sama dengan mereka. Seseorang yang antusias dengan Appreciative Inquiry mengatakan, “Berbagi kisah dan impian diantara kami merupakan sarana terbaik menuju perubahan positif yang pernah saya alami. Sekarang saya akan mengundurkan diri setelah tahu bahwa saya telah membantu menciptakan sebuah perusahaan yang lebih baik dan juga dunia yang lebih baik.”
  • Appreciative Inquiry menciptakan lingkungan tempat setiap orang dapat memilih cara dalam memberikan kontribusi. Ketika setiap orang bebas untuk menjadi sukarelawan berdasarkan minat dan keinginan mereka, kemampuan mereka untuk belajar dan memberikan kontribusi akan meningkat secara signifikan. Setelah memahami nilai dari pilihan bebas, seorang direktur mengirimkan memo berikut ini kepada stafnya. “Seperti yang anda ketahui, Appreciative Inquiry bukanlah sebuah perintah. Sebaliknya, jika hal itu tidak sesuai dengan gaya anda, jangan menghalangi apa yang menjadi pilihan orang lain. Kita perlu berbincang-bincang mengenai proses serta berbagi pendekatan yang kita miliki, sehingga kita semua tetap bisa belajar dan meraih kepercayaan.”
  • Appreciative Inquiry memberikan keleluasaan dan dukungan untuk bertindak. Seorang partisipan berkomentar, “Kami selalu mendapat dukungan untuk tindakan yang kami lakukan atas nama organisasi, tapi sekarang-secara mendadak-orang-orang menyediakan sumber daya yang dibutuhkan dan menaruh perhatian pada apa yang kami lakukan. Mereka mendukung kami, dan memungkinkan kami untuk meneruskan-dan pada akhirnya menyelesaikan-hal-hal yang kami tahu harus diselesaikan.”
  • Appreciative Inquiry mendorong dan memungkinkan orang bersikap positif. Seperti komentar dari seorang karyawan, “Menjadi positif tidak selalu populer! Orang-orang mengolok-olok anda, dan mengatakan bahwa anda adalah seorang yang naif. Appreciative Inquiry mengubah sikap positif saya menjadi sebuah aset, dan bukan sebagai sebuah beban. Appreciative Inquiry memberi saya segala sesuatu untuk menatap masa depan, di sini di dalam pekerjaan.”

0 komentar:

Posting Komentar

 
Free Web Hosting | Top Web Host