Setiap kita adalah berbeda. Kita dilahirkan dalam ketidaksamaan; ketidaksamaan pola pikir, karakter, sikap, warna kulit, bentuk wajah, dan tentu pilihan hidup masing-masing kita pun berbeda.
Berbeda bukanlah sesuatu yang asing untuk didengar, tetapi sesuatu yang hadirnya ketika kita lahir dibumi ini. Sesuatu yang ada sebagai tanda kehebatan dan kekuasaan sang Pencipta kita sekalian.
Berbeda bukan pintu jalan yang pada akhirnya kita menjadikannya sebagai akar dari pertikaian, konflik, atau pun perpecahan yang lebih besar, tetapi berbeda seharunya menjadikan kita lebih dewasa dalam memaknai hidup, dewasa dalam mengatur pola fikir, dan dewasa dalam bersikap, karena dengan perbedaan ini sebenarnya memperkaya kita dalam melihat model manusia yang kita hadapi, dan model manusia yang bisa kita
jadikan sebagai teman dalam bergaul maupun bekerja.
Bisa kita bayangkan ketika ada orang yang terlalu sempit menyikapi berbedaan, maka jika ada satu hal yang sedikit berbeda saja dengan pandangan dan sikap dia, maka akan melahirkan satu konflik dan perpecahan.
Nah, tentu kita tidak ingin seperti itu. Kedewasaan menyikapi setiap realita hidup ini yang bisa membuat kita lebih bertahan dan lebih cepat meraih kesuksesan.
Dalam realita yang sesungguhnya, ada banyak orang yang jelas sangat berbeda dengan pola pikir, pemahaman, nilai yang dijunjung tinggi, prinsip, dan lain-lain. Sehingga selain itu kita harus memiliki sikap menghargai terhadap hal-hal yang menurut orang lain itu penting, jika demikian dalam praktek hubungan bermasyarakat kita tidak perlu membuat diri kita menghabiskan waktu berharga hanya untuk memikirkan sesuatu yang tidak penting yang dilakukan orang lain.
Hargailah setiap apa yang dibentuk orang lain sebagai nilai bagi dirinya. Jangan pernah memaksakan pandangan kita untuk dilakukan dan dijadikan sebagai nilai bagi orang lain.
Berbeda itu indah, dia merupakan sinergi yang bisa memberi warna dalam hidup. Bisa membuat kesombongan luruh, memahami kesejatian hidup, menepis segala bentuk rasa prasangka untuk lebih toleran terhadap sesama. Apalagi dengan aneka bahasa verbal dan non verbal yang mendukung terciptanya kolaborasi warna pelangi. Coba bayangkan jika pelangi itu satu warna, indah tidak?
Semoga kedewasaan kita menyikapi berbedaan hidup akan memberi satu warna indah bagii setiap proses hidup yang kita alami.*Noval Palandi*
Berbeda bukanlah sesuatu yang asing untuk didengar, tetapi sesuatu yang hadirnya ketika kita lahir dibumi ini. Sesuatu yang ada sebagai tanda kehebatan dan kekuasaan sang Pencipta kita sekalian.
Berbeda bukan pintu jalan yang pada akhirnya kita menjadikannya sebagai akar dari pertikaian, konflik, atau pun perpecahan yang lebih besar, tetapi berbeda seharunya menjadikan kita lebih dewasa dalam memaknai hidup, dewasa dalam mengatur pola fikir, dan dewasa dalam bersikap, karena dengan perbedaan ini sebenarnya memperkaya kita dalam melihat model manusia yang kita hadapi, dan model manusia yang bisa kita
jadikan sebagai teman dalam bergaul maupun bekerja.
Bisa kita bayangkan ketika ada orang yang terlalu sempit menyikapi berbedaan, maka jika ada satu hal yang sedikit berbeda saja dengan pandangan dan sikap dia, maka akan melahirkan satu konflik dan perpecahan.
Nah, tentu kita tidak ingin seperti itu. Kedewasaan menyikapi setiap realita hidup ini yang bisa membuat kita lebih bertahan dan lebih cepat meraih kesuksesan.
Dalam realita yang sesungguhnya, ada banyak orang yang jelas sangat berbeda dengan pola pikir, pemahaman, nilai yang dijunjung tinggi, prinsip, dan lain-lain. Sehingga selain itu kita harus memiliki sikap menghargai terhadap hal-hal yang menurut orang lain itu penting, jika demikian dalam praktek hubungan bermasyarakat kita tidak perlu membuat diri kita menghabiskan waktu berharga hanya untuk memikirkan sesuatu yang tidak penting yang dilakukan orang lain.
Hargailah setiap apa yang dibentuk orang lain sebagai nilai bagi dirinya. Jangan pernah memaksakan pandangan kita untuk dilakukan dan dijadikan sebagai nilai bagi orang lain.
Berbeda itu indah, dia merupakan sinergi yang bisa memberi warna dalam hidup. Bisa membuat kesombongan luruh, memahami kesejatian hidup, menepis segala bentuk rasa prasangka untuk lebih toleran terhadap sesama. Apalagi dengan aneka bahasa verbal dan non verbal yang mendukung terciptanya kolaborasi warna pelangi. Coba bayangkan jika pelangi itu satu warna, indah tidak?
Semoga kedewasaan kita menyikapi berbedaan hidup akan memberi satu warna indah bagii setiap proses hidup yang kita alami.*Noval Palandi*